Belajar Berbagi Berusaha Untuk Bermanfaat Buat Sesama

SUMBER-SUMBER ILMU KALAM

SUMBER-SUMBER ILMU KALAM

SUMBER-SUMBER ILMU KALAM

Sumber – sumber ilmu kalam adalah berikut ini.
1. Al – Qur’an
Sebagai sumber ilmu kalam, Al – Qur’an banyak menyinggung hal yang  berkaitan dengan masalah ketuhanan, diantaranya adalah :
a. Q.S. Al-ikhlas (112) : 3-4. Ayat ini menunjukkan bahwa tuhan tidak beranak dan tidak diberanakkan, serta tidak ada sesuatupun didunia ini yang tampak sekutu (sejajar) denga-Nya.
b. Q.S. assyura’ (42) : 7. Ayat ini menunjukkan bahwa tuhan tidak menyerupai apapun didunia ini. Ia maha mendengar dan maha mengetahui.
c. Q.S. al-furqon (25) : 59. Ayat ini menunjukkan bahwa tuhan yang maha penyayang bertahta di atas “arsy”. Ia pencipta langit, bumi, dan semua yang ada diantara keduanya.
d. Q.S. al- fath (48) : 10. Ayat ini menunjukkan tuhan mempunyai “tangan” yang selalu berada diatas tangan orang-orang yangmelakukan sesuatu selama mereka berpegang teguh dengan janji allah.
e. Q.S. taha(20) : 39. ayat ini menunjukkan bahwa tuhan mempunyai “mata” yang selalu digunakan untuk mengawasi seluruh gerak, termasuk gerakan hati makhluknya.
f. Q.S. ar-rahman (55) :27. Ayat ini menunjukkan bahwa tuhan mempunyai “wajah” yang tidak akan rusak selama-lamanya.
g. Q.S. an-nisa’ (4) : 125. Ayat ini menunjukkan bahwa tuhan menurunkan aturan berupa agama. Seseorang akan dikatakan telah melaksanakan aturan agama apabil a melaksanakannya dengan ikhlas karena allah.
h. Q.S. lukman (31) :22. Ayat ini menunjukkan bahwa orang yang telah menyerahkan dirinya kepada allah disebut sebagai orang muhsin.
i. Q.S. ali imron (3) : 83. Ayat ini menunjukkan bahwa tuhan adalah tempat kembali segala sesuatu, baik secaraterpaksa maupun secara sadar.
j. Q.S. ali imron (3): 84-85. Ayat ini menunjukkan bahwa tuhanlah yang menurunkan petunjuk jalan kepada para nabi.
k. Q.S. al-anbiya’ (21) : 92. ayat ini menunjukkan bahwa manusia dalam berbagai suku, ras, atau etnis, dan agama apapun adalah ummat tuhan yang satu. Oleh sebab itu, semua ummat, dalm kondisi dan situasi apapun, harus mengarahkan pengabdiannya kepadaNya.
l. Q.S. al-hajj (22) : 78. Ayat ini menunjukkan bahwa seseorang yang ingin melakukan suatu kegiatan yang sungguh-sungguh akan dikatakan sebagai “jihad” kalau dilakukannya hanya karna allah swt semata.
Ayat-ayat diatas berkaitan dengan dzat, sifat, asma’, perbuatan, tuntunan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan exsistensi tuhan. Hanya saja, penjelasan rinciannya tidak di temukan. Oleh sebab itu, para ahli berbeda pendapat dalam menginterpretasikan rinciannya. Pembicaran tentang hal-hal yang berkaitan dengan ketuhanan itudesistematisasikan yang pada gilirannya menjadi sebuah ilmu yang dikenal dengan istilah ilmu kalam.
2. Hadits
Hadist nabi SAW. Pun banyak membicarakan masalah – masalah yang dibahas ilmu kalam. Diantaranya adalah hadist nabi yang menjelaskan hakikat keimanan :

حديث ابي هريرة  ر. ع قا ل : كا ن رسول الله ص. م . يوما با رزا للناس فاتاه رجل فقال : يا رسول الله, ما الاءيمان ؟ قال : ان تؤمن بالله و ملائكته وكتابه ولقائه و رسوله وتؤمن بالبعث الاخر, قال : يا رسول الله, ما الاسلام ؟ قال : الاسلام ان تعبد الله ولا تشرك به شيئا وتقيم الصلاة المكتوبة وتؤدي الزكاة المفروضة وتصوم رمضان, قال : يا رسول الله, ما الاحسان ؟ قال : ان تعبد الله كانك تراه فاءنك ان لا تراه فانه يراك قال : يا رسول الله, متى الساعة ؟ قال : ما المسؤول عنها با علم من السا ئل ولكن ساحدثك عن اشراتها  , اذا ولدت الامة ربها فداك من اشرافها واذا كانت العراة الحفاة رءوس الناس فذاك من اشراتها واذا تطاول دعاء البحم في البنيان فذاك من اشراتها في خمس لا يعلمهن الا الله ثم تلا صلى الله عليه وسلم . (ان الله عنده علم الساعة وينزل الغيث ويعلم ما في الارحام وما تدري نفس ماذا تكسب غدا وما تدري نفس باي ارض تموت ان الله عليم خبير). قال : ثم ادبر اللرجل فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ردوا علي الرجل فاءخذوا ليردوه فلم يروا شيئا فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم : هذا جبريل جاء ليعلم الناس دينهم.
Artinya:
“ diriwayatkan dari abu hurairah r.a. berkata: pada suatu hari, ketika rosulullah SAW. Berada bersama kaum muslimin, datanglah seorang laki-laki dan bertanya kepada beliau, “wahai rosulullah, ‘apakah yang dimaksud dengan iman? Rosulullah menjawab: “yaitu kamu percaya kepada allah, para  malaikat, semua kitab yang diturunkan, hari pertemuan dengannya, para rosul, dan hari kebangkitan. ‘lelaki itu bertanya lagi, ‘wahai rosulullah, apakah pula yang di yang dimaksud dengan islam? Rosulullah menjawab, ‘islam adalah mengbdikan diri kepada allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan perkara lain, mendirikan sholat yang telah difardukan, mengeluarkan zakat yang diwajibkan, dan berpuasa dibulan ramadhan. Kemudian lelaki itu bertanya lagi, ‘wahai rosulullah! Apakah ihsan itu? Rosulullah SAW. Menjawab: ‘hendaklah engkau beribadah kepada allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Sekiranya engkau tidak melihat-Nya, ketahuilah bahwa dia senantiasa memperhatikanmu. ‘lelaki itu bertanya lagi,wahai rosulullah, ‘kapankah hari kiamat akan terjadi? Rosulullah menjawab, ‘aku tidak lebih tahu darimu, tetapi aku akan menceritakan kepadamu mengenai tanda-tandanya. Apabila seorang hamba melahirkan majikannyaadalah sebagian dari tandanya. Apabila seorang miskin menjadi pemimpin masyarakat, itu juga sebagian dari tandanya. Apabila masyarakat yang asaa pengembala kambing mampu bersaing dalam mendirikan bangunan-bangunan mereka. Itu juga tanda akan terjadi hari kiamat. Hanya lima perkara itu saja sebagian tanda-tanda ng kuketahui, selain dari itu allah saja yang maha mengetahuinya, ‘kemudian rosulullah SAW. Membaca surat al-luqman ayat 34. Sesungguhnya allah lebih mengetahui kapankah terjadi hari kiamat. Disamping itu Dialah yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim ibuyang mengandung. Tiada seorangpun yang mengetahui apakah yang diusahakan keesokan hari,yaitu baik atau jahat. Dan tiada seorangpun yang mengetahuidimanakah di menemui ajalnya. Sesungguhnya allah maha mengetahui lagi amat meliputi pengetahuan-Nya. Kemudian lelaki tersebut beranjak dari situ, rosulullah SAW, terus bersabda kepada sahabatnya, ‘ panggil kembali orang itu. ‘tetapi lelaki tersebut telah hilang. Rosulullah SAW, pun bersabda, lelaki tadi adalah Jibril a.s. kedatangannya adalah untuk mengajar manusia tentang agama mereka”.
Ada pula beberapa hadits yang kemudian dipahami oleh sebagian ulama sebagai prediksi nabi mengenai kemunculan berbagai golongan dalam ilmu kalam. Diantaranya adalah:
“ Hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah R.A. ia mengatakan bahwa Rosulullah SAW. Bersabda, “orang-orang Yahudi akan terpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan : dan umatku akan terpecah menjadi Tujuh puluh tiga golongan”.
“Hadits yang diriwayatlan dari Abdullah bin Umar. Ia mengatakan bahwa Rosulullah SAW. Bersabda, “akan menimpa umatku apa yang pernah menimpa bani Israil. Bani Israil telah terpecah belah menjadi 72 golongan dan umatku akan terpacah belah menjadi 73 golongan. Semuanya akan masuk neraka, kecuali satu golongan saja, “siapa mereka itu wahai Rodulullah.?. “ Tanya para sahabat. Rosulullah menjawab, mereka adalah yang mengikuti jejakku dan sahabat-sahabatku.
Syaikh Abdul Qadir mengomintari bahwa hadits yang berkaitan dengan masalah Faksi umat ini, yang erupakan salah satu kajian Ilmu Kalam, mempunyai sanad sangat banyak. Diantara sanad yang sampai kepada Nabi adalah yang berasal dari beberapa sahabat, seperti : Anas Bin Malik, Abu Hurairah, Abu Addardha, Jabir, Abu Said Al Kudri, Abu Abi Ka’ab, Abdullah Bin Amr Bin Al Ash, Abu Umah, Watsilah Bin Al Aqsha.
Adapula pada riwayat yang hanya sampai pada sahabat. Diantaranya adalah Hadits yang mengatakan bahwa umat islam akan terpecah belah kedalam beberapa golongan. diantara golongan-golongan itu, hanya satu saja yang benar, sedangkan yang lain sesat.
Keberadaan hadits yang berkaitan dengan perpecahan umat seperti tersebut diatas, pada dasarnya merupakan prediksi Nabi dengan melihat yang tersimpan dalam hati para sahabat. Oleh sebab itu, sering dikatakan hasits-hadits seperti itu lebih dimaksudkan sebagai peringatan bagi para sahabat dan umat Nabi tentang bahayanya perpecahan dan pentingnya persatuan. \

3. Pemikiran manusia
Pemikiran manusia dalam hal ini, baik berupa pemikiran umat islam sendiri atau pemikiran yang berasal dari luar umat islam.
Sebelum filsafat Yunani masuk dan berkembang di dunia islam, umaat islam sendiri telah menggunakan pemikiran rasionalnya untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan ayat-ayat Al-Qur’an, terutama yang belum jelas maksudnya (Al Mutasyabihat), keharusan untuk menggunakan rasio ternyata mendapat pijakan dari beberapa ayat Al-Qur’an diantaranya:

افلا يتدبرون القراءن ام على قلوب اقفالها (محمد : 24)

Artinya:
“ Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Qur’an ataukah hati mereka terkunci “ (Q.S.muhammad(47):24).

افلم ينظروا الى السماء فوقهم كيف بنينها وزينها وما لها من فروج. والارض مددنها والقينا فيها رواسي وانبتنا فيها من كل زوج بهيج.

Artinya: “ Maka apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada diatas mereka, bagaimana kami meninggikannya dan mengnghiasinya dan langit  iu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun? Dan kami hamparkan bumi itu, dan kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata”.
Ayat serupa dapat ditemukan pada an-nahl (16): 68-69; al-jadsiyah (45) : 12-13; al-isra’ (17) :44; al-an’am (6) :97-98; at-taubah (9) : 122; at-thariq (86) : 5-7; al-ghatsiah (88) :7-20; shad (38) :29; muhamad (47) :24; an-nahl (16) ;17; az-zumar (39) : 9; adzriat (51) :47-49, dan lain-lain.
Dari ayat yang disebutkan diatas, terdapat kata-kata tafakkar, tafaquh, nazhar, tadabbar, tadzakkar, fahima, aqala, ulul albab, ulul al-ilm, ulul ab-shar, dan ulun nuha.semua ayat tersebut berkaitan langsung dengan anjuran mutivasi, bahkan perintah kepada manusia untuk menggunakan rasio. Dengan demikian, manusia dapat melaksanakan fungsi utamanya. Yakni sebagai kholifah allah SWT. Untuk mengatur dunia. Dengan demikian, jika ditemukan seorang muslim telah melakukan suatu kajian objek tertenu dengan rasionya, hal itu secara teoretis bukan karena adanya pengaruh dari pihak luar saja, tetapi karena adanya perintah langsung Al-Quran sendiri.
Bentuk kongkret penggunan pemikiran islam sebagai sumber ilmu kalam adalah ijtihad yang dilakukan para mutakallim dalam persoalan persoalan tertentu yang tidak ada penjelasannya dalam Al-Quran dan hadist, misalnya persoalan manzillah bain al- manzilatain [posisi tengah di antara dua posisi] dikalangan mu’tazilah; persoalan ma’shum dan bada di kalangan syi’ah; dan persoalan kasab di kalangan Asy’ariyah.
Adapun sumber ilmu kalam  berupa pemikiran yang berasal dari luar islam dapat di klasifikasikan dalam dua kategori. Petama, pemikiran nonmuslim yang telah menjadi peradaban lalu ditrasfer dan diasimilasikan dengan pemikiran umat islam. Proses transfer dan asimilasi ini dapat dimaklumi karena sebelum islam masuk dan berkembang, dunia arb (timur tengah) suatu wilayah tempat diturunkannya agama-agama samawi lainnya. Agama-agama itu beberapa kali diturunkan oleh Allah SWT. Didunia antara lain disebabkan msyarakatnya dikenal suka ingkar pada kbenarannya dan suka berbuat hipokrit. Oleh sebab itu, secara cultural, mereka adalah oarng-orang yang suka menyelewengkan kebenran tuhan, sehingga sngat pantas kalau setiap kali terjdi penyelewengan selalu terjadi diregradasi nilai-nilai kemanusian yang sngat memilukan.
Karena kondisi inilah, Allah SWT. Menurunkan kembali agama islam yang lurus untuk mengikis penyelewengan terhadap agama-agama samawi dan dekadensi moral. Agama-agama samawi yang dislewengkan itu adalah mazdakiah, muawiyah, yahudi, dan nasrani. Di antara para penganut agama itu, terdapat para teolog, pemikir agama, dan tokoh lainnya yang sangat ahli di bidangnya. Setelah masuk islam, mereka membawa ide dan pemikiran yang selama ini mereka geluti kedalam islam sehingga menimbulkan permasalahan baru di dalam islam. Di antara permasalahan itu ad yang berkaitan dengan ketuhanan. Padahal. Pada masa rosulullah SAW,, permasalahan itu tidak pernah muncul apa lagi berkembang.
Abu hasan ismail Al-Asy’ari mengatakan bahwa pada masa awal islam terdapat dua orang tokoh agama lain. Satu orang di antaranya beragama nasrani yang bernama ma’bad bin abdillah Al-juhani al- bisri. Ia datang kemadinah lalu menghasut masyarakat madinah dengan mengajarkan masalah qadar. Ia mempertanyakan apakah takdir  itu berasal dari allah SWT. Padahal takdir  merupakan konsekuensi logis dari suatu karya manusia yang bebas dari pengaruh siapapun dan apapun. Para ulama’ pada masa iu telah memperingatkan masyarakat muslim agar menjadi ma’bad karena menganggapnya sebagai racun yang berbahya bagi masyarakat. Ma’bad juga dianggap sebagai orang yang sesat dan menyesatkan. Kemudian ma’bad ditangkap,dihukum mati, dan disalib oleh kholifah malik bin marwan di damaskus pada tahun ke-8 H.
Seorang tokoh lainya bernama Abdullah bin wahab bin saba’ yang terkenal dengan panggilan ibnu sauda.
Dia adalah seorang yahudi yang masuk islam,tetapi masih membawa pemikiran keyahudinnya kedalam islam.diantara pemikiranyang dibawa dan disebarkan kepda masyarakat islam adalah imamah. Ia mengajarkan bahwa Ali bin abi thalib RA. Adalah seorang kholifah yang diperkuat oleh nash agama, sedangkan semua kholifah sebelumnya tidahlah sah, bahkan  menganggapnya telah merebut hak orang lain. Ajran lainnya berkaitan dengan anggapan bahwa kehidupan ali r.a. bersifat lestari. Oleh karena itu, ali r.a. tidak meninggal dan terbunuh dan ia akan datang lagi menjadi Ratu adil pendamai dunia pada zaman akhir nanti.
Pemikiran ibnu sauda ini merupakan informasi pemikiran agama yahudi. Pemikiran ini kemudian berkembang menjadi suatu aliran daam islam, yaitu Syiah imamiyah.
Adapun agama mazdakiah, seperti dikatakan henry Corbin, merupakan bagian  dari zoroater. Agama ini di anut  bangsa iran kuno dan mengajarkan bahwa tuhan disebut ohrmazd dan setan disebut ahriman.roh dan jasad manusia diciptakan oleh ohrmazd. Adpun , seluruh kejelekan, kegelapan dan kematian merupakan  perbuatan ahriman yang selalu berlawanan dengan ohrmazd yang merupakan semua lambing kebaikan dan cahaya. Thaif Abd Muin lebih jauh menjelaskan bahwa untuk mengalahkan ahriman, ohrmazd terpaksa harus menciptakan alam semesta. Adapun manusia sebgai penghuninya, berada pada garis depan dalam pertarungan antara ahriman dan ohrmazd. Untuk menjaring ahriman agar dapat dihancurkan, ohramzd menciptakan sebuah senjata berupa dunia materi. Dengan senjata itu, ohramzd mampu memberikan pukulan terakhirnya kepada ahriman lalu membunuhnya.
Herry corbin selanjutnya mengatakan bahwa agama mazdakiyah memberikan pengaruh kepada islam setelah di transfer oleh seorng sufi yang bernama shihabuddin yahya as- suhrawardi. Ia dikenal dengan sebutan syekh al-isyraq atau al-maqtul atau the master of oriental theoshopy. Dalam tulisannya corbin mengatakan,
“His (Suhrawardi) life’s work aimet to restore the theophikal wisdom of ancient Persia in islam itself, and with the resources of the pure sriritual side of islam”
“seluruh kary suhrawardi di maksudkan untuk mngembalikan kebijakan teosofis dri Persia timur kedalam islam dan dijadikan sumber spiritual murni disamping islam.”
Pemikiran suhrawardi ini belakangan dikmangkan lagi oleh muhyidin ibnu arabi (116-1240).
Kedua, berupa pemikiran-pemikiran nonmuslim yang bersifat akademis, seperti filsafat (terutama dari yunani), sejarah dan sains.
4. Insting
Secara  intingtif, msnusia selalu ingi bertuhan. Oleh sebab itu, kepercayaan adanya tuhan telah berkembang sejak adanya manusia pertama. Abbas mahmoutd Al-kakad mengatakan bahwa keberadaan mitos merupakan asal-usul agama dikalangan orang-orang primitife. Tylor justru mengatakan bahwa animisme – anggapan adanya kehidupan pada benda-benda mati - merupakan asal usul kepercayaan adanya tuhan.
Adapun spencer mengatakan lain lagi. Ia mengatakan bahwa pemujaan terhadap nenek moyang merupakan bentuk ibadah paling tua. Keduanya menganggap bahwa animism dan pemujaan terhadap nenek moyang sebagai asal usul kepercayaan dan ibadah tertua terhadap tuhan yang maha Esa. Lebih dilatar belakangi oleh adanya pengalaman setiap manusia yang suka mengalami mimpi.
Di dalam mimpi, seorang dapat bertemu, bercakap-cakap, bercengkrama, dan sebagainya dengan orang lain, bahkan dengan orang telah mati sekalipun. Ketika seoranmg yang mimpi itu bangun, dirinya tetap berada ditempat semula. Kondisi telah membentuk intuisi bagi setiap yang telah bermimpi untuk meyakini bahwa apa yang telah dilakukan dalam mimpi adalah perbuatan roh lain, yang pada masanya roh itu akan segera kembali. dari pemujaan terhadap roh berkembang kepemujaan terhadap matahari, lalu lebih berkembang lagi terhadap pemujaan benda-benda langit atau alam lainnya.
Abbas mahmuod Al-akkad, pada bagian lain, mengatakan bahwa pemikiran terhadap benda-benda alam berkembang,diwilaya-wilyah tertentu pemujaan terhadap benda-benda alam berkenbang secara beragam. Di Mesir, masyrakatnya memuja totemisme. Mereka menganggap suci terhadap burung elang, burung nasr, ibn awa (sebangsa anjing hutan), buaya dan lain-lainnya. Anggapan itu lalu berkembang menjadi pemujaan terhadap matahari. Dari sini berkembang lagi percaya adanya keabadian dan balasan bagi amal perbuatan yang baik.
Dari sini dapat bahwa kepercayaan adanya tuhan,secara instingtif, telah berkembang sejak keberadaan manusia pertama. Oleh sebab itu, sangat wajar kalau William L.resee mengatakan bahwa yang berhubungan dengan ketuhanan, yang dikenal dengan istilah theologia, telah berkembang sejak lama. Ia bahkan mengatakan bahwa teologi muncul dari sebuah mitos. Selanjutnya, teologi itu berkembanmg menjadi “theology natural” (teologi wahyu).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa secara historis, ilmu kalam bersumber pada Al – Qur’an, Hadits, pemikiran manusia dan insting.
Ilmu kalam adalah sebuah ilmu yang mempunyai objek tersendiri, tersistematisasikan,dan mempunyai metodologi sendiri.  Dikatakan  oleh musthafa Abd ar-raziq bahwa ilmu ini bermula ditangan pemikiran Mu’tazilah, Abu hasyim, dan kawannya imam Al- HAsan bin muhammadbin Hanafiyah. Adapun orang yang pertama membentangkan pemikiran kalam secara lebih baik dengan logikanya adalah Imam Al – asy’ari, tokoh ahlu sunnah wa al-jamaah,melalui tulisan-tulisannya yang terkenal, yaitu Al-maqalat, dan Al-Ibanah An-Ushul Ad-diyanah.
SUMBER-SUMBER ILMU KALAM ini ditulis oleh ahmad fauzan dikirim kepada JAIB DAN NAJHAN 25-10-2012
Sekian SUMBER-SUMBER ILMU KALAM apabila ada kesalahan dalam penulisan saya mohon maaf.
Sumber pengambilan SUMBER-SUMBER ILMU KALAM ini dari buku zainul hasan.

Baca juga: Memahami Ilmu Kalam Secara Bahasa & Ilmiah
JAIB DAN NAJHAN
Sumber Sumber ilmu kalam
Pembahasan ilmu kalam
bagaimana ilmu kalam itu
mempelajari ilmu kalam
belajar ilmu kalam
apa saja sumber ilmu kalam


Posted by Jaib Dan Najhan, Published at 23.46 and have 0komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.